Kolaborasi SMKN 8 Bandung dan Telkom University Tingkatkan Kompetensi IoT untuk Smarthome
Jumat, 29 November 2024
Pendidikan vokasi dan SMK kini menjadi salah satu fokus pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto. Mendikdasmen Abdul Mut’i menegaskan bahwa terobosan strategis antara SMK dan dunia akademis serta dunia usaha dunia industri (DUDI) diperlukan agar menjawab tantangan dunia kerja yang terus berkembang.
Pada hari Jumat, 29 November 2024, telah diadakan pelatihan Internet-of-Things (IoT) yang diselenggarakan di SMKN 8 Bandung. Acara ini dihadiri oleh 30 siswa dan siswi dari Konsentrasi Teknik Pendinginan dan Tata Udara (TPTU), dengan bimbingan tim ahli dari Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Telkom University.
Pelatihan ini dirancang untuk memperkenalkan teknologi IoT secara praktis, dimulai dengan simulasi pengendalian relay lampu menggunakan aplikasi pada ponsel. Menurut Irvan Indrawan, Guru Pembimbing SMKN 8 Bandung, pelatihan ini akan menjadi fondasi bagi pengembangan lebih lanjut, seperti pengendalian sistem Air Conditioning (AC) berbasis IoT dalam Smarthome. Galih Ahmad Fauzi, Ketua Konsentrasi Keahlian TPTU, menegaskan bahwa SMKN 8 telah menjalin kemitraan strategis dengan industri terkemuka seperti Panasonic dan Daikin. Bahkan, Panasonic-Gobel telah membangun Teaching Factory di sekolah ini, memberikan siswa pengalaman belajar langsung dengan teknologi terkini.
Prestasi siswa SMKN 8 dalam kompetisi teknik semakin menonjol, termasuk keberhasilan meraih juara di bidang Teknik Pendinginan pada Lomba Kompetensi Siswa 2023. Pelatihan IoT ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kemampuan siswa menghadapi perkembangan teknologi Smarthome yang terus berkembang pesat. “Teknologi berkembang begitu cepat, sehingga penting bagi kita untuk terus belajar dan beradaptasi,” ujar Meldi Rendra, anggota tim dari Telkom University.
Khilda Afifah, doktor lulusan Shibaura Institute of Technology Jepang yang merupakan inisiator pelatihan dan juga bagian dari tim Telkom University, menambahkan bahwa pelatihan ini hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju penguasaan teknologi masa depan. “Masih banyak peluang yang bisa ditindaklanjuti agar siswa dapat terus selaras dengan inovasi teknologi global,” tegasnya.
Tim pengajar lainnya, Sukmandhira Harimurti, doktor dari University of Tokyo, bersama Estananto sebagai Ketua Tim, juga berharap agar para siswa tidak putus asa dalam menghadapi tantangan. Troubleshooting adalah keahlian yang harus dimiliki oleh seorang ahli teknik untuk memecahkan masalah. Dengan semangat kolaborasi antara akademisi dan praktisi, pelatihan ini diharapkan menjadi bagian integral dari upaya membangun generasi muda yang siap menyongsong era digital.
Inisiatif ini tidak hanya memperkuat kompetensi teknis para siswa, tetapi juga mempertegas komitmen SMKN 8 Bandung sebagai salah satu sekolah vokasi terbaik di Jawa Barat. Dengan dukungan Telkom University, salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia, program seperti ini menunjukkan potensi besar generasi muda dalam menghadapi tantangan global. Masa depan teknologi Indonesia berada di tangan mereka yang inovatif dan siap beradaptasi dengan perubahan.