Workshop IoT: Siswa SMA Negeri Situraja Belajar Mengukur Jarak dengan Sensor Ultrasonik dan ESP32

Workshop IoT: Siswa SMA Negeri Situraja Belajar Mengukur Jarak dengan Sensor Ultrasonik dan ESP32

Situraja, 3 Mei 2025 — Sebagai upaya memperkenalkan teknologi Internet of Things (IoT) kepada generasi muda, tim dosen yang berisikan Istiqomah, Porman Pangaribuan dan Khilda Afifah beserta Mahasiswa  mahasiswa dari Telkom University yang beranggotakan Teguh, Gerry, Tsania, Cindy dan Jastin menyelenggarakan workshop bertajuk “IoT Distance Monitoring Using Ultrasonic Sensor and ESP32” di SMA Negeri Situraja. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan pemahaman konsep STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) di kalangan siswa dan guru.

Workshop ini memperkenalkan konsep dasar pengukuran jarak menggunakan sensor ultrasonik yang dikendalikan oleh mikrokontroler ESP32. Data pengukuran tersebut dikirimkan secara real-time ke aplikasi Blynk, sehingga peserta dapat memantau hasilnya langsung melalui ponsel pintar mereka. Selama kegiatan berlangsung, peserta tidak hanya memperoleh teori, tetapi juga terlibat langsung dalam merakit perangkat, melakukan pemrograman, serta memahami cara kerja sistem monitoring berbasis IoT secara menyeluruh.

Pembelajaran berbasis STEM disisipkan secara eksplisit dalam setiap tahapan kegiatan. Komponen Science diperkenalkan melalui pemahaman prinsip kerja sensor ultrasonik dalam mengukur jarak berdasarkan gelombang suara. Aspek Technology dan Engineering terlihat saat peserta merakit dan memprogram perangkat keras seperti ESP32 serta menghubungkannya dengan jaringan internet dan aplikasi Blynk. Sementara itu, elemen Mathematics hadir saat peserta menghitung jarak berdasarkan waktu pantulan gelombang ultrasonik yang ditangkap sensor. Pendekatan berbasis proyek ini memungkinkan siswa mengalami langsung integrasi antar disiplin ilmu dalam menyelesaikan masalah dunia nyata.

Para siswa dan guru terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi workshop. Dalam praktiknya, peserta berhasil membangun prototipe alat pemantau jarak sederhana yang dapat diterapkan dalam berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti pemantauan ketinggian air dalam tandon, sistem parkir otomatis, hingga keamanan rumah. “Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi berbasis teknologi,” ungkap salah satu dosen penyelenggara kegiatan.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi dan penyampaian umpan balik dari peserta. Dalam sesi ini, para peserta berbagi pengalaman selama mengikuti workshop, menyampaikan apresiasi terhadap metode pembelajaran yang digunakan, serta memberikan sejumlah ide dan masukan untuk pengembangan perangkat di masa mendatang. Workshop ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang potensi teknologi IoT dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mendorong munculnya inovasi lokal berbasis prinsip-prinsip pembelajaran STEM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *